Jelang Pemilu ismahi korwil jabar desak KPK Harus Lebih Berperan Aktif untuk Melihat Potensi-Potensi Korupsi yang Dilakukan oleh Pejabat Negara

 


Sukabumi- Pemilihan umum merupakan momen penting dalam sistem demokrasi sebuah negara. Di saat-saat jelang pemilu, semakin banyak hal yang harus diperhatikan agar proses pemilihan dapat berjalan dengan lancar dan adil. Salah satu aspek yang sangat krusial adalah pencegahan dan pemberantasan korupsi, terutama di kalangan pejabat negara yang memiliki akses dan pengaruh besar terhadap kebijakan dan penggunaan anggaran negara. Oleh karena itu, peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi semakin vital untuk memastikan integritas dalam proses pemilihan.

KPK merupakan lembaga independen yang memiliki tugas utama untuk melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 2002, KPK telah berhasil mengungkap banyak kasus korupsi besar yang melibatkan pejabat negara, politisi, dan pengusaha. Namun, keberadaan KPK seringkali menjadi pusat perdebatan dan sorotan karena perannya yang begitu penting dalam menegakkan keadilan.

Jelang pemilu, tingkat korupsi seringkali meningkat karena adanya perang kepentingan politik, penyalahgunaan anggaran kampanye, dan berbagai praktik korupsi lainnya yang merugikan negara dan masyarakat. Oleh karena itu, KPK harus lebih berperan aktif untuk melihat potensi-potensi korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara menjelang pemilu. Beberapa alasan mengapa KPK harus memiliki peran yang lebih aktif di masa ini adalah sebagai berikut:

Pertama, Pencegahan korupsi harus menjadi prioritas utama bagi KPK jelang pemilu. Tindakan pencegahan jauh lebih efektif daripada menunggu terjadinya tindakan korupsi baru untuk kemudian menindak pelakunya. KPK harus secara proaktif menyelidiki dan mengawasi tindakan para pejabat negara untuk mencegah kasus-kasus korupsi yang berpotensi terjadi.

2. Menjaga Kredibilitas Pemilu, Pemilu yang bebas dari praktik korupsi akan meningkatkan kredibilitas proses pemilihan. Dengan melibatkan KPK secara aktif, pemilih dapat memiliki keyakinan bahwa pemilu berjalan secara adil dan transparan, sehingga hasilnya benar-benar mencerminkan kehendak rakyat.

3. Keterlibatan KPK dalam mencegah dan mengungkap kasus korupsi jelang pemilu akan memberikan efek jera bagi para calon pejabat dan partai politik yang berencana melakukan praktik korupsi. Hal ini dapat menjadi pencegah bagi calon-calon yang berniat mencari keuntungan pribadi melalui pemilu.

4. Memastikan Penggunaan Dana Kampanye yang Transparan: KPK juga harus mengawasi dan memastikan penggunaan dana kampanye secara transparan dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Dana kampanye yang tidak diawasi dengan baik dapat menjadi pintu masuk bagi praktik korupsi, Mengingat banyaknya rangkaian kegiatan pemenangan kandidat. Yakni, konsolidasi partai, konsolidasi relawan, pelatihan saksi partai dan lain sebagainya yang sudah barang pasti memakan banyak biaya,

“Berbahaya sekali kemudian, jika Pejabat Negara mengambil keuntungan dari anggaran negara untuk kemudian di alokasikan sebagai biaya pemenangan pribadi bahkan partai”. Tegas Cristian Viery P (korwil ismahi jabar)

kemudian korupsi akan terus menjadi perilaku biasa Pejabat Negara akibat terlahir dari demokrasi yang gagal atau rusak. Tambah Farida, 27/7/2023

jelang pemilu 2024 ikatan senat mahasiswa hukum Indonesia kordinator wilayah jabar ( ismahi-korwil jabar) meminta, KPK harus lebih berperan aktif dalam mengawasi dan mencegah potensi-potensi korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara. Melalui upaya pencegahan dan penindakan tegas terhadap pelaku korupsi, KPK dapat membantu menjaga integritas pemilu, meningkatkan kredibilitas proses pemilihan, serta memastikan penggunaan anggaran negara yang transparan dan sesuai peraturan. Semua pihak, baik itu pejabat negara, partai politik, dan masyarakat, harus mendukung dan bekerja sama dengan KPK dalam upaya bersama mewujudkan pemilu yang adil dan bebas dari korupsi demi kemajuan bangsa dan negara.

#ismahi-jabar

#pemilujujuradil

Post a Comment

أحدثأقدم