Cianjur, 17
Agustus 2023 - Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) cabang cianjur menutup acara perkaderan intermediate
training tingkat nasional pada hari ini kamis 17 agustus 2023 bertepatan dengan
hari kemerdekaan republik Indonesia.
Menarik memang dari
peserta intermediate training HMI Cabang cianjur dalam kelompok mawar tiga
terdiri dari Dwi ardiansyah asal cabang Jakarta barat, faisal umanailo asal
cabang Yogyakarta, muhamad rifki asal cabang Bengkulu, hilman farid asal cabang
ciamis, wildan rizki candra asal cabang Jakarta barat, dan muh. Hernadi Mulyana
asal cabang sukabumi, dalam rilisnya menyampaikan mendorong pemerintah untuk percepatan
reforma agraria.
“sebelumnya kami para
peserta intermediate training mengucapkan banyak banyak terimakasih kepada HMI
Cabang Cianjur yang dimana kami selama 10 hari lamanya telah di gembleng dengan
ilmu guna meningkatkan intlektualitas kami sebagai Kader HMI”. Ujar muh.
Hernadi Mulyana 17/08/2023
Lanjut nya, hari
ini hari penutupan intermediate training yang bertepatan dengan hari
kemerdekaan republic Indonesia, Kami mendorong percepatan reforma agraria guna
meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia, sudah jelas kok dalam Undang
Undang Dasar 1945 bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya di kuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar besar kemakmuran
rakyat.
Berapa banyak hari
ini para petani tidak mempunyai tanah, Bagaimana negara kita ini mau maju, cita
cita Indonesia ini kan menuju Indonesia emas 2045 cada sekitar 1 juta 200 san
Ha tanah yang terlantar di Indonesia, nah dengan ini kami mendorong untuk
segera percepatan reforma agraria. Cetusnya.
Di lanjut dengan
kader hmi dari cabang Yogyakarta Faisal I umanailo yang mengatakan "Reforma
agraria adalah langkah penting yang harus ditempuh untuk mengatasi
ketidaksetaraan akses lahan dan sumber daya pertanian. Dengan memberikan akses
yang lebih adil kepada petani, kita dapat meningkatkan produktivitas pertanian
dan kesejahteraan masyarakat pedesaan secara keseluruhan."
Pemerintah
diharapkan untuk lebih aktif dalam mengimplementasikan program reforma agraria
dengan mempercepat redistribusi lahan yang tidak produktif kepada petani-petani
kecil.
dalam diskusinya hilman Farid asal Cabang Ciamis juga mengungkapkan krisis pangan, Krisis pangan di Indonesia terutama beras Data yang menujukan meningkatnya impor beras di Indonesia ditunjukan pada bulan Maret 2023 menjelang lebaran, lonjakan mencapai 365 % y.o.y (Year on Year) dibanding 2022. Dan menjadi rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir.
"Begitulah kenyataanya, para petani di Indonesia sangat sulit memproduksi beras dengan jumlah yang banyak. Mereka bertani hanya untuk menutupi kebutuhan rumah tangga mereka." Kata Hilman
Jangankan untuk dijual, para petani beras di Indoneisa hanya mampu memenuhi kebutuhan keluarganya saja, untuk menutupi kebutuhan beras dalam negri itu sangat tidak memungkinkan.
Tidak hanya itu, keterbatasan lahan dan juga tenaga sangat mempengaruhi kuantitas beras yang dihasilkan petani setiap musimnya. Karena banyak lahan persawahan yang sudah dialih fungsikan menjadi perumahan ataupun pabrik.
"Selain daripada alih fungsi lahan persawahan, faktor lainnya ialah tidak adanya lagi regenarasi petani, petani yang sudah tua tidak akan se produktif saat mereka muda. Dan itu sangat mempengaruhi hasil produksi beras." Tambah Hilman
Hal ini harus segara di selesaikan, dari segi lahan juga harus sebanding dengan regenarasi petani itu sendiri.
"Itu menjadi PR pemerintah untuk pengurusan lahan, juga sebagai kajian bagi kami para mahasiswa untuk bagaimana caranya agar memberikan pandangan baik kepada generasi muda agar tidak malu dan harus senang menjadi petani." Tutut Hilman
Tentunya harus selaras dengan pemerintah untuk tidak mudah meberikan izin pembangunan baik pabrik maupun perumahan di lahan persawahan maupun disekitar persawahan.
"Untuk harapannya semoga lahan pertanian khushsnya persawahan tidak dijadikan perumahan juga pabrik dan banyak petani-petani generasi muda yang siap dan tidak malu jadi petani." Pungkasnya


Posting Komentar